RINDU YANG MERADANG Oleh: Atiq Ni’matus Sa’adah Kepergianmu memang cukup menyakitkan Jarak denganmu memang cukup melelahkan Namun, ini menjadi hal yang harus kuikhlaskan Demi satu tujuan, tujuan untuk bahagia diakhir nanti Setiap yang alam perbuat, selalu tepat mengingatkanku padamu Hangatnya mentari, mengingatkanku akan sikapmu yang hangat Semilir angin, mengingatkanku akan sejuknya hawa saat bersamamu Dan rembulan di malam hari, mengingatkanku akan senyummu yang indah Andai kau adalah kapal, maka aku adalah pelabuhan yang merindukan perlabuhanmu Andai kau adalah mentari, maka aku adalah subuh yang merindukan sinarmu Andai kau adalah hujan, maka aku adalah tanah yang merindukan airmu Setiap kedatanganmu menjadi obat untuk rinduku Wahai engkau yang di sana, aku rindu Rindu setiap apapun darimu Sejuta katapun tak akan cukup untuk menggambarkan rindu ini Karena cinta telah membuat rindu meradang sampai ke
Berpuisi merupakan salah satu upaya mengungkapkan gejolak yang dialami oleh jiwa