BERI AKU CAHAYA Oleh: Atiq Ni’matus Sa’adah Berjalan tanpa tahu haluan. Berperilaku tanpa tahu aturan. Ke sana ke mari terlantung-lantung. Menenggak segala yang ada. Meneguk apapun yang ditemui. Tak keruan menyusuri setiap jalan. Memanggul kebingungan. Memikul kesepian. Menggandeng kerinduan. Bak gelandangan. Setelah kepergianmu kekasih. Tak mengerti harus berbuat apalagi. Sejak kepergianmu, tak kutemui lagi kebahagiaan. Semua telah berubah menjadi abu-abu, sejak kau tak pernah lagi bertamu. Beri aku cahaya, yang mampu membuat gelap menjadi singkap. Beri aku cahaya, yang mampu mengubah gamang menjadi terang. Beri aku cahaya, yang mampu menggulung renung menjadi kidung. Kediri, 5 Maret 2020 Ilustrasi: https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwallhere.com%2Fid%2Fwallpaper%2F904034&psig=AOvVaw3ZmSX--PT9KxdZhpLDmRDE&ust=1593965180749000&source=images&cd=vfe&ved=0CA0QjhxqFwoTC...
Berpuisi merupakan salah satu upaya mengungkapkan gejolak yang dialami oleh jiwa