Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

PUISI: SAJAK-SAJAK TOLERANSI BERAGAMA

PUISI: SAJAK-SAJAK TOLERANSI BERAGAMA     PRAHARA KIBLAT Oleh: Atiq Ni’matus Sa’adah   Tanpa melukai hati siapapun Tanpa menyinggung pihak manapun Kita dapat bergama dengan santun   Dengan saling berpelukan Dengan saling berpegangan Kita dapat beragama dengan kedamaian   Bahwa agama yang kita yakini Adalah kehendak dari hati nurani Dan bukan paksaan akal murni   Bersujud di tempat masing-masing Memuja di sudut masing-masing Menghayati di ruang masing-masing   Beribadah akan terasa indah Bila diri tak lagi memaki Bila hati seraya beserah diri   Kiblatku dan kiblatmu tak perlu disamakan Tapi rasa persatuan dan penghormatan Adalah sisi terindah dari keberagamaan   Kediri, 19 Juli 2020     BUSANA KEYAKINAN Oleh: Atiq Ni’matus Sa’adah   Busana dipandang sebagai identitas Sentimen pada corak-corak golongan Menekan kemungkinan perbedaan Perasaan unggul dan tak merangkul   Sesungguhnya siapa hakikat diri kita? Bu

Puisi: Kutub Lain

KUTUB LAIN Oleh: Atiq Ni’matus Sa’adah   Tidak kuat, bukan berarti rapuh. Tidak berani, bukan berarti takut. Tidak ingat, bukan berarti lupa. Tidak menerima, bukan berarti menolak. Tidak berucap, bukan berarti bisu. Tidak bersama, bukan berarti musuh. Tidak memberi, bukan berarti meminta. Tidak memuji, bukan berarti memaki. Setiap perkara tidak bisa dimaknai sepihak, kekasih. Seperti cintaku yang sepihak, tentu membutuhkan kutub lain untuk membuatnya bermakna.   Kediri, 14 April 2020     Ilustrasi: https://www.kompasiana.com/image/syiva/563776a0ed9673910a4457b6/aku-kayla

Beri Aku Cahaya

BERI AKU CAHAYA Oleh: Atiq Ni’matus Sa’adah   Berjalan tanpa tahu haluan. Berperilaku tanpa tahu aturan. Ke sana ke mari terlantung-lantung. Menenggak segala yang ada. Meneguk apapun yang ditemui. Tak keruan menyusuri setiap jalan. Memanggul kebingungan. Memikul kesepian. Menggandeng kerinduan. Bak gelandangan. Setelah kepergianmu kekasih. Tak mengerti harus berbuat apalagi. Sejak kepergianmu, tak kutemui lagi kebahagiaan. Semua telah berubah menjadi abu-abu, sejak kau tak pernah lagi bertamu. Beri aku cahaya, yang mampu membuat gelap menjadi singkap. Beri aku cahaya, yang mampu mengubah gamang menjadi terang. Beri aku cahaya, yang mampu menggulung renung menjadi kidung.   Kediri, 5 Maret 2020   Ilustrasi:   https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwallhere.com%2Fid%2Fwallpaper%2F904034&psig=AOvVaw3ZmSX--PT9KxdZhpLDmRDE&ust=1593965180749000&source=images&cd=vfe&ved=0CA0QjhxqFwoTCIjNjOr9s-oCFQAAAAAd

Mengenai Saya

Foto saya
Atiq NS
Hai.. Nama saya Atiq Ni'matus Sa'adah. Biasa dipanggil Atiq. Kalau di lingkungan tempat tinggal saya, biasa dipanggil Asa. Saya adalah seorang mahasiswi yang suka menuliskan isi hatinya melalui puisi. Bagiku salah satu cara mengekspresikan diri adalah dengan menulis. Dan ketertarikanku adalah meulis puisi, maka maka aku mengutarakan apa yang aku ingin sampaikan melalui puisi. Salam kenal untuk yang baru pertama kali berkunjung ke blog berisi puisiu ini. Salam cinta untuk kalian semua yang selalu setia dengan ikhlas membaca puisi-puisiku dan meninggalkan komentarnya dalam blog ini. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Tuhan dan dijadikan orang-orang yang bermanfaat bagi sesama. Wassalam...