HATI YANG LUKA Oleh: Atiq Ni’matus Sa’adah Hati ini gamang. Hati ini kebingungan untuk merasa. Perkataanmu waktu itu sungguh mematikan hati ini. Mati, hingga tak dapat merasa lagi. Mencoba untuk melangkah maju melalui jejak yang tertinggal. Mencoba mengais sisa-sisa harapan yang diabaikan. Berusaha mengumpulkan lagi butir-butir rasa yang dibiarkan berceceran. Hingga dapat menjadi utuh kembali seperti sedia kala. Perkataamu waktu itu telah menyayat hati ini terlalu dalam, begitu dalam. Hingga tajamnya pisau, kalah tajam oleh tajamnya kata-katamu. Yang harus kau tahu, tak seharusnya kau mempergunakan lisanmu dengan cara yang kurang tepat. Menggunakan lisanmu dengan cara yang salah tidak akan menguntungkan. Pada hari ini kau tahu, luka yang kau buat dulu menjadi trauma bagiku. Lukanya telah membusuk entah kapan akan membaik. Andai kata kau datang dan ingin mencabut kata-katamu. Mungkin saja luka ini tak lagi meradang
Berpuisi merupakan salah satu upaya mengungkapkan gejolak yang dialami oleh jiwa