Langsung ke konten utama

Puisi: Pencarian

 



PENCARIAN

Oleh: Atiq Ni'matus Sa'adah

 

Harapan mulai memucat

Angan mulai membiru

Kerinduan semakin membeku

Berguru pada ragu yang membisu

Melangkah menyusuri sendu hujan pilu

Sendiri, sunyi, sepi

Alunan gemercik hujan menyuarakan kerinduan

Menambah rindu pada tuan seraya berjalan

Langkah tak henti melakukan pencarian

Terseret-seret melintasi jalan harapan

Rindu pada wujudmu yang semu

Wujudmu yang bayangnya saja tak tertinggal

Sejenak meregangkan otot-otot pada tepian harapan

Berbisiklah tetesan air hujan

Mengatakan hal yang kuharapkan

Yakni kabarmu

Bagaimana aku tak merindukanmu?

Janjimu membuatku selalu menunggumu

Harapan yang kau berikan membuatku tak bisa melupakanmu

Berdoa, hanya berdoa

Kala itu doa membuatku mengenal dirimu

Aku rasa doa pula yang akan memulangkanmu

Pulang menemui diriku yang sudah khatam dalam menunggu dan merindukanmu

 

Kediri, 3 Juni 2020


Ilustrasi: https://regional.kompas.com/read/2019/10/29/20435831/prediksi-bmkg-musim-hujan-di-jawa-tengah-mundur-30-hari

Komentar

  1. Wappikkkkkkkkk sumpahhh ngrasuk 😀👍🤗👏👏👏👏👏

    BalasHapus
  2. Tiq, reques puisi persahabatane kita tiq 😊😁

    BalasHapus
  3. Sumpah uapik tiq ga kaleng" 😍👌

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah mosok to? Kaleng opo iki, wkwkwk. Kaleng yang kosong nyaring bunyinya, hehehe

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI: SAJAK-SAJAK TOLERANSI BERAGAMA

PUISI: SAJAK-SAJAK TOLERANSI BERAGAMA     PRAHARA KIBLAT Oleh: Atiq Ni’matus Sa’adah   Tanpa melukai hati siapapun Tanpa menyinggung pihak manapun Kita dapat bergama dengan santun   Dengan saling berpelukan Dengan saling berpegangan Kita dapat beragama dengan kedamaian   Bahwa agama yang kita yakini Adalah kehendak dari hati nurani Dan bukan paksaan akal murni   Bersujud di tempat masing-masing Memuja di sudut masing-masing Menghayati di ruang masing-masing   Beribadah akan terasa indah Bila diri tak lagi memaki Bila hati seraya beserah diri   Kiblatku dan kiblatmu tak perlu disamakan Tapi rasa persatuan dan penghormatan Adalah sisi terindah dari keberagamaan   Kediri, 19 Juli 2020     BUSANA KEYAKINAN Oleh: Atiq Ni’matus Sa’adah   Busana dipandang sebagai identitas Sentimen pada corak-corak golongan Menekan kemungkinan perbedaan Perasaan unggul dan tak merangkul   Sesungguhnya siapa hakikat diri kita? Bu

Arti untuk Hati

ARTI UNTUK HATI Harumnya wangi semerbak cinta Mengharumkan hari-hari diantara kita                    Begitu indahnya jalinan cinta Yang membuat dunia serasa milik kita Hari takkan menjadi buruk asalkan bersamamu Udara yang panas terasa begitu sejuk ketika bersamamu Waktu serasa begitu berharga saat bersamamu Dan tiada hal lain yang membahagiakan selain tentangmu Sungguh memilikimu merupakan anugerah Sungguh tak menginginkan keadaan ini berubah Namun, bagai mentari yang kehilangan sinar Cintamu lama-lama memudar Tiada lagi candaan, tiada lagi buaian Tiada lagi rayuan, apalagi pujian Tingkahmu yang tak kumengerti Seseorang yang tak mampu kukenali lagi Pergi begitu jauh tanpa alasan pasti Meninggalkan hati tanpa arti Wahai hati yang pernah kumiliki Kuingin kau tahu bahwa kau begitu berarti Sungguh cinta ini tiada henti Walau tanpa hadirmu lagi Kediri, 22 Agustus 2019

Puisi: Kutub Lain

KUTUB LAIN Oleh: Atiq Ni’matus Sa’adah   Tidak kuat, bukan berarti rapuh. Tidak berani, bukan berarti takut. Tidak ingat, bukan berarti lupa. Tidak menerima, bukan berarti menolak. Tidak berucap, bukan berarti bisu. Tidak bersama, bukan berarti musuh. Tidak memberi, bukan berarti meminta. Tidak memuji, bukan berarti memaki. Setiap perkara tidak bisa dimaknai sepihak, kekasih. Seperti cintaku yang sepihak, tentu membutuhkan kutub lain untuk membuatnya bermakna.   Kediri, 14 April 2020     Ilustrasi: https://www.kompasiana.com/image/syiva/563776a0ed9673910a4457b6/aku-kayla

Mengenai Saya

Foto saya
Atiq NS
Hai.. Nama saya Atiq Ni'matus Sa'adah. Biasa dipanggil Atiq. Kalau di lingkungan tempat tinggal saya, biasa dipanggil Asa. Saya adalah seorang mahasiswi yang suka menuliskan isi hatinya melalui puisi. Bagiku salah satu cara mengekspresikan diri adalah dengan menulis. Dan ketertarikanku adalah meulis puisi, maka maka aku mengutarakan apa yang aku ingin sampaikan melalui puisi. Salam kenal untuk yang baru pertama kali berkunjung ke blog berisi puisiu ini. Salam cinta untuk kalian semua yang selalu setia dengan ikhlas membaca puisi-puisiku dan meninggalkan komentarnya dalam blog ini. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Tuhan dan dijadikan orang-orang yang bermanfaat bagi sesama. Wassalam...