KERANCUAN
Oleh: Atiq Ni'matus Sa'adah
Aku berpikir di tengah kerancuanku.
Memikirkan kemungkinan terburuk
yang akan aku hadapi.
Aku enggan membuat semuanya kelar.
Aku enggan membuat semuanya kelar.
Kubiarkan terbaring dan mengering.
Biarkan aku merasakan,
Biarkan aku merasakan,
betapa menderitanya semua penundaan ini.
Semua diam dan menunggu kepastian.
Tak ada satupun yang tersenyum.
Semua, tampak berharap-harap cemas.
Oh betapa beratnya langkah kakiku.
Jemariku tiba-tiba kaku.
Mataku tak sudi untuk terbuka.
Pikiran ini hanya ingin diam dan diam.
Lelah menjadi seseorang yang bukan aku.
Lelah menggapai kebahagiaan palsu.
Maka sampai kapan penderitaan ini akan tetap ada?.
Hingga aku meluangkan cintaku
Semua diam dan menunggu kepastian.
Tak ada satupun yang tersenyum.
Semua, tampak berharap-harap cemas.
Oh betapa beratnya langkah kakiku.
Jemariku tiba-tiba kaku.
Mataku tak sudi untuk terbuka.
Pikiran ini hanya ingin diam dan diam.
Lelah menjadi seseorang yang bukan aku.
Lelah menggapai kebahagiaan palsu.
Maka sampai kapan penderitaan ini akan tetap ada?.
Hingga aku meluangkan cintaku
untuk memberi harapan kepada semua.
Hingga semua yang menunggu,
Hingga semua yang menunggu,
telah sirna dilahap waktu.
Aku akan tetap berjalan dengan pelan,
Aku akan tetap berjalan dengan pelan,
walau sangat jelas bahwa aku tertinggal.
Aku akan tetap berjalan dengan santai,
Aku akan tetap berjalan dengan santai,
meski beberapa resiko sedang mengintai.
Kediri, 21 Februari 2021
Kediri, 21 Februari 2021
Ilustrasi: https://m.fimela.com/fashion-style/read/3788349/lukisan-abstrak-super-epik-dan-luar-biasa-mengagumkan
Komentar
Posting Komentar